JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pencopotan Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) dari jabatannya sebagai Kabareskrim masih menyisakan misteri. Pasalnya, mutasi jabatan terhadap Buwas berlangsung pasca dilakukan penggeledahan ke kantor Pelindo II yang ditengarai memiliki banyak persoalan yang berpotensi menjerat para pejabat tinggi negara.
Anggota komisi III DPR RI Ruhut Sitompul mengisyaratkan sesungguhnya DPR tidak cukup percaya bahwa pencopotan Buwas semata mutasi biasa yang tak terkait dengan Pelindo II. Karena itu, komisi III DPRRI tengah gencar mendorong dilakukannya Pansus dalam rangka menyelidiki misteri dibalik kasus Pelindo II.
"Ini coba mengalir saja di kepolisian. Dan Kapolri mengatakan itu satu rollingan saja," ungkap Ruhut Sitompul dalam diskusi Polemik SindoTrijaya FM yang bertema ‘Pelindo Dibongkar, Siapa Disasar?" di Warung Daun Cafe, Cikini, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Ruhut mengungkapkan ada yang janggal sejak Buwas dicopot dari jabatan Kabareskrim hingga dirotasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia mempertanyakan mengapa Buwas dalam pelantikannya sebagai Kepala BNN tidak dilakukan di Istana dan dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Setahu saya karena semua badan, itu dilantik di istana. Faktanya, Buwas dilantik kapolri," tegasnya.
Sebagai perbandingannya, Ruhut mengungkapkan bahwa kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) William S Kusuma dilantik di Istana oleh Presiden Jokowi. Ia mempertanyakan mengapa Buwas justru hanya dilantik oleh Kapolri.
"Urusan asap aaja (yang menjadi kewenangan kepala (BNPB), Pak Wiliam (Ketua BNPB, Wiliiam S Kusuma) dilantik di istana," unjuknya. (mnx)