JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Narisi, perusahaan asal China pemasok 10 mobile crane untuk PT Pelindo II yang kini teronggok di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Peralatan yang datang sejak 2012 itu kini dilingkari garis polisi (police line).
Menurut Sayogi, mantan GM PT Pelindo II Cabang Banten, Direktur Utama Narisi adalah mantan sekretaris RJ Lino (Dirut PT Pelindo II) saat menjadi Managing Director of Port Guigang, Guangxi, Cina. Perusahaan inilah yang memasok mobile crane dua tahun lalu.
"Perusahaan itu (Narisi) baru berdiri dua tahun sehingga belum teruji sebagai pemasok peralatan berat," ujar Sayogi kepada wartawan beberapa hari lalu di Jakarta. Terlebih lagi merek mobile crane yang dipasok bukan produk yang sudah terkenal kehandalannya.
Tak hanya itu, pengadaan 10 unit mobile crane penuh kejanggalan. Sebab, dikatakan untuk kebutuhan cabang namun hingga kini tidak langsung dikirim ke cabang PT Pelindo II yang membutuhkan. Namun dibiarkan teronggok di Tanjung Priok.
"Kalau dilihat spesifikasinya, mobile crane itu kurang cocok untuk kebutuhan cabang," ujar Sayogi. Sebab, mobile crane yang dipasok Narisi itu lebih cocok untuk kebutuhan proyek kontruksi, bukan untuk fungsi dan pekerjaan di pelabuhan.
Kini kelanjutan pengadaan mobile crane senilai Rp 45 miliar itu besar kemungkinan semakin ruwet. Pasalnya, sudah menjadi barang bukti Polisi dalam menyelidiki kasus dugaan korupsi di PT Pelindo II. Sehingga harus menunggu waktu lama untuk bisa dimanfaatkan.(ris)