JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Tragedi Mina yang terjadi pada sekitar pukul 7.30 waktu setempat, Kamis (24/9/2015) menyebabkan sekitar 700 jamaah meninggal dunia. Sebagian besar jamaah asal Afrika.
Jamaah asal Indonesia terhindar dari tragedi itu. Selain bukan jalurnya, waktu kejadian juga bukan saat yang dianjurkan bagi jamaah Indonesia melempar jumrah. Namun ada satu jamaah Indonesia yang meninggal pada peristiwa itu.
Berikut penjelasan Kementerian Agama tentang peristiwa atau tragedi Mina yang dirilis pada Kamis (24/9/2015):
Pada hari ini, Kamis (24/09), telah terjadi Peristiwa Mina di Jalan Arab 204 pukul 7.30 waktu Arab Saudi. Sehubungan itu, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berita terkait peristiwa MINA benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jemaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah.
2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jemaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia.
3. Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.
4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di jalan Arab. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut.
6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jemaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00.
8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jemaah dan itu kebanyakan dari jemaah dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).
9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154.
(ris)