JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tim pengawas haji DPR RI mendesak pemerintah untuk segera mengirimkan tenaga ahli ke Saudi guna mempercepat proses identifikasi para jemaah haji Indonesia korban tragedi Mina.
Dalam pengamatan tim pengawas DPR RI, tenaga ahli Indonesia dalam bidang pengindentifikasian korban yang saat ini ada di Saudi dinilai sangat minim. Sementara, jumlah jeaah haji yang menjadi korban dari seluruh dunia mencapai 1.107 orang.
"Pengiriman tenaga ahli itu menjadi penting seiring dengan nota diplomatik yang dikirimkan pemerintah. Untuk apa kita mengirim nota diplomatik untuk membuka akses dalam identifikasi kalau tenaga ahli yang bisa melakukan tugas itu kurang," ujar Wakil Ketua Tim Pengawas Penyelengara Ibadah Haji Saleh P Daulay di Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Sejauh ini, kata Saleh, petugas yang melakukan identifikasi masih mengandalkan aparat TNI dan petugas kesehatan yang jumlahnya terbatas. Agar proses identifikasi bisa lebih cepat, dibutuhkan tambahan tenaga ahli.
Lagi pula, kata dia, petugas yang sekarang ada di sana juga kemungkinan sudah terlalu lelah karena bertugas siang dan malam. Selain itu, penambahan tenaga ahli juga menjadi penting seiring dengan pernyataan Menteri Agama bahwa masih ada lima kontainer lagi jemaah yang belum diidentifikasi. Padahal, waktu terus berjalan. Dikhawatirkan, jenazah korban akan sulit dikenali bila terlalu lama melakukan tindakan.
"Walaupun disimpan di lemari es, tetap akan ada perubahan dalam jasadnya. Hanya tenaga yang betul-betul ahli yang bisa mengerjakan tugas berat seperti itu. Apalagi, petugas-petugas yang melakukan identifikasi saat ini masih memiliki tugas rutin lain dalam melayani jemaah," tandasnya.(yn)