JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan banyak janji soal pertumbuhan ekonomi. Pasalnya sejauh ini perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk ini berbanding terbalik dengan peryataan Presiden ketujuh tersebut.
"Apalagi kan Pak Presiden menyampaikan ekonomi akan meroket. Ini kita sudah di bulan Oktober. September kemarin yang meroket adalah rupiah, semakin lemah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jum'at (2/10/2015).
Fadli melanjutkan, “Kalau ucapan seorang pemimpin itu tidak terbukti, ini kan seperti halnya sabdo panito ratu (apa kata raja). Itu lebih bagus jangan diucapkan, dan jangan dijanji-janjikan jika memang semua omongan tak terbukti.”
Akibatnya, menurut Fadli, saat ini mulai muncul ketidakpercayaan masyarakat terhadap ucapan Presiden.
“Ini menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat di dalam negeri dan juga internasional. Investor juga tidak yakin ucapan Presiden. Jadi lebih bagus tidak usah menjanjikan, tidak usah bicara, dibuktikan saja," tegas Fadli.
Politisi Gerindra ini mengkhawatirkan ucapan Presiden Jokowi ini bisa mengulagi pengalaman masa lalu. Dimana dimulai dengan depresiasi nilai rupiah, yang kemudian menjadikan itu krisis moneter. Lalu berubah menjadi krisis ekonomi, krisis sosial politik dan krisis kepemimpinan.
"Nah jangan sampai ini nanti berubah menjadi krisis leadership, tidak ada lagi kepercayaan pada kepemimpinan nasional. Karena ini terkait dengan kebijakan-kebijakan. Kalau ada satu dua kebijakan tidak mempan, harus dievalusasi. Apakah kebijakannya yang salah atau pemimpinnya yang salah. Karena itu sangat terkait, Ini masalah trust. Kalau kebijakan yang salah, tentu harus ada recovery," imbuhnya. (mnx)