JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR Harry Poernomo merasa geram dengan berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggapnya tidak konsisten.
Misalnya saja, sebut dia, terkait wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang baru mencuat sekarang ini, padahal harga minyak mentah dunia sudah mengalami penurunan dari sejak sebelumnya.
"Sekarang pemerintah sibuk berwacana turunkan harga BBM, telmi," sindir dia kepada TeropongSenayan, Sabtu (03/10/2015).
Selain soal harga BBM, lanjut Harry, kebijakan pembangunan moda transportasi kereta api cepat juga mengundang tanda tanya besar publik.
"Menteri BUMN menyatakan bahwa proyek kereta api cepat Jakarta Bandung tidak gunakan dana APBN. Ini hanya akal-akalan, pembodohan dan pembohongan publik. Kenyataannya dana dan aset BUMN tetap saja merupakan kekayaan milik dan tanggungan negara," tandas politisi Partai Gerindra itu.
Kalau ada kerugian dan kegagalan keuangan BUMN, akhirnya pemerintah juga yang akan turun tangan atau setor tambahan modal atau bailout.
"Belum lama pemerintah juga menambah modal semua BUMN melalui APBNP 2015, artinya apapun yang dilakukan BUMN akhirnya akan melibatkan juga APBN alias uang rakyat, Mentri BUMN hanya akal-akalan, patut kita pertanyakan apa yang melatar belakangi semua rencana tersebut, Proyek kereta api cepat tersebut semula sudah dibatalkan oleh Jokowi karena tidak feasible dan bukan kebutuhan esensial, kenapa berubah lagi," tandas dia.
Bahkan, Harry mengungkapkan, pemerintah Jepang merasa dikecewakan terkait proyek kereta api cepat tersebut karena dikalahkan secara tidak transparan.(yn)