LUMAJANG (TEROPONGSENAYAN)--T Taufiqulhadi, anggota Komisi III DPR RI gagal melindungi warganya dalam kasus tewasnya Salim Kancil dan Tosan yang masih kritis di rumah sakit. Padahal sebelumnya sudah ada pengaduan ke aparat keamanan.
“Negara terbukti tidak hadir saat warga membutuhkan perlindungan,” kata Taufiqulhadi dalam keterangan yang diteria TeropongSenayan, Sabtu (3/10/2015). Politisi Partai Nasdem ini sehari sebelumnya mengunjungi Desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur.
Taufiqulhadi menilai peristiwa itu sebagai hal yang ironis sekaligus tragis. Pasalnya, Polres Lumajang tak menindaklanjuti laporan enam warga pada 11 September 2015 yang diancam dibunuh oleh kelompok Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono.
Semakin memprihatinkan, menurut Taufiqulhadi, karena lokasi penganiayaan pada Salim Kancil dan Tosan justru terjadi tak jauh dari kantor kecamatan dan polisi sektor yang merupakan unit lembaga negara/pemerintah. Ini terjadi 15 hari setelah adanya laporan atau Sabtu pagi 26 September 2015.
Taufiqulhadi dan beberapa anggota Komisi III DPR RI yang menangangi bidang hukum mengunjungi lokasi Pantai Watu Pecak yang menjadi lokasi pertambangan ilegal milik kepala desa. Tim mengunjungi rumah Tosan, Camat Pasirian Abdul Basar dan Kapolsek Ajun Komisaris Eka Hari Suprapto.(ris/dbs)