"Ada langkah-langkah yang kita lakukan dan yang paling utama adalah suporter, karena jumlahnya besar terutama rekan-rekan dari Persib, Arema dan Jakmania. Kita melakukan komunikasi dan prinsipnya semua mendukung karena kegiatan ini punya itikad yang baik dari Bapak Presiden untuk menggairahkan kehiidupan persepakbolaan kita," kata Tito kepada wartawan, usai melakukan pertemuan dengan pihak terkait, Selasa (13/10).
"Untuk pengaturan ini kita butuh kerja sama dengan Polda Jawa Barat atas perintah dari Kapolri. Polda Jabar dan Polda Metro Jaya akan melakukan komunikasi dengan suporter Bandung tentang berapa yang berangkat, berapa bus, pemeriksaan titik, dan termasuk melakukan razia. Kita juga melakukan pengamanan termasuk rute," urai Tito.
Pengawalan kepada suporter Persib akan dilakukan demi menghindari bentrok dengan kelompok suporter Persija ketika menuju Jakarta dan kembali pulang ke Bandung. "Nanti dari Jawa Barat akan melakukan pengawalan dari mulai Jawa Barat sampai kembali. Rute akan kami lakukan pengawalan ketat."
"Yang di wilayah kawasan Polda Metro Jaya kami akan melakukan pengamanan ketat, saya perintahkan 32000 personel yang ada untuk siaga satu. Artinya semua harus masuk kantor."
"Kekuatan pengamanan yang di sekitar GBK akan ada hampir 10000 orang, tapi di luar itu masing masing wilayah juga melakukan pengamanan. Kita akan minta dukungan dari Kodam. Juga akan ada kekuatan cadangan jumlahnya hampir 2000 sampai 2500 personel dari TNI, kemudian dari Satpol PP dan Pemda Perhubungan kurang lebih hampir 1000. Prinsipnya kami siap untuk melakukan pengamanan."
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian bahwa final akan dilaksanakan di Jakarta. Pihak kepolisian masih harus melakukan koordinasi dan pengecekan untuk memastikan kesiapan mereka mengamankan laga final. (iy/goal)