Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 19 Okt 2015 - 22:28:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Diduga Memprovokasi, 1000 Lebih Anggota The Jakmania Diamankan Polisi

58jakmania-ditangkap.jpg
Suporter The Jakmania Yang Ditahan Karena Berbuat Kerusuhan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kerusuhan yang terjadi selama perhelatan Piala Presiden 2015 kemarin, aparat kepolisian berhasil mengamankan setidaknya 1.191 orang yang diduga sebagai provokator.

Mereka diamankan setelah tertangkap melakukan aksi kekerasan di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta saat laga final Piala Presiden 2015 tengah berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (18/10/2015).

"Diantara mereka sebagian besar adalah remaja, bahkan ada juga yang masih anak-anak," kata Kepala Humas Polda Metro Jaya, Kombes Muhammad Iqbal di Polda DKI, Jakarta, Senin, (19/10/2015).

Iqbal mengatakan, hingga kini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait motif dari beberapa orang yang diduga anggota kelompok suporter The Jakmania, julukan pendukung Persija Jakarta.

Namun, sebagian di antara mereka yang berusia dibawah umur sudah dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Menurut Iqbal, jika terbukti melakukan tindakan yang melawan hukum, mereka akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk dilakukan proses hukum. (mnx)

tag: #final piala presiden  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Aksi Mahasiswa: Akumulasi Kekecewaan dan Momentum Pergerakan

Oleh Ida N. Kusdianti
pada hari Kamis, 20 Feb 2025
Gelombang aksi mahasiswa yang kembali mencuat ke permukaan merupakan refleksi dari akumulasi kekecewaan terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Jargon "Kampus ...
Jakarta

PENUMPANG GELAP REFORMASI

“Aku berkaca di bening air kolam Kulihat wajahku berubah jadi wajah bunglon Dengan lidah yang selalu menjulur dan menjilat-jilat.” (Isti Nugroho, Monolog Penumpang Gelap ...