JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Gerakan Nasional (Ganas) Indonesia di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diwarnai aksi bakar-membakar.
Gerakan mahasiswa dari gabungan berbagai kampus di Jakarta itu membakar beberapa alat peraga atau spanduk bergambar RJ Lino dan Menteri BUMN Rini. Akibatnya, aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas di depan kantor KPK macet.
Mereka geram dan mendesak agar penegak hukum di Republik ini baik KPK maupun Polri segera membongkar dugaan konspirasi dan korupsi yang terjadi di PT Pelindo II Tanjung Priok.
Korlap aksi, Zamzam, meyakini ada peran Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam memberikan perlindungan terhadap Direktur PT Pelindo II, RJ Lino. Sehingga skandal tersebut memakan korban pencopotan mantan Kabareskrim Budi Waseso.
Selain itu, kaum terpelajar itu juga menuntut agar lembaga antirasuah itu ikut memeriksa keterlibatan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
"Kami mendukung penuh Mabes Polri dan KPK mengungkap konspirasi Pelindo gate yakni JK-Rini-Sofyan dan RJ Lino dan mengadili siapapun mereka yang terlibat," kata Zamzam di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Zamzam juga mengaku muak dengan aksi teatrikal yang dipertontonkan RJ Lino saat pertama kali kantornya digeledah oleh Budi Waseso. Saat itu, RJ Lino dengan vulgar langsung menelpon Sofyan dan mengancam presiden untuk merespon gebrakan Budi Waseso yang dinilainya tak etis.
Berikut beberapa tuntutan para mahasiswa:
- RJ Lino tidak semena-mena melakukan PHK terhadap pekerja buruh.
- Batalkan perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT),
- Hentikan outsourcing dan penghentian pemberangusan serikat pekerja. (mnx)