JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Surya Paloh kembali dihantam badai. Ini terjadi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan pendampingnya di Partai Nasdem Patrice Rio Capela sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana Bantuan Sosial Provinsi Sumatera Utara.
Namun rupanya Rio Capela bukan kolega Surya Paloh pertama yang terjerat hukum. Pekan lalu, tepatnya pada 8 Oktober 2015, kolega bisnis utama Surya Paloh yakni Mr Sam Pa juga ditangkap oleh pihak kepolisian Tiongkok.
Berdasarkan informasi dari Financial Time, pengusaha asal Tiongkok yang juga Pemilik Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP (Sonangol EP) tersebut berhasil ditangkap di Beijing.
Disebutkan, Sam Pa ditahan sehari setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan telah melakukan penyelidikan terhadap Gubernur Provinsi Fujian, Su Shulin dan mantan ketua Sinopec dengan dugaan pelanggaran disiplin.
Sebelum ditangkap pihak kepolisian Tiongkok, Sam Pa diketahui tengah melakukan perjalanan dengan seorang diktator dari Harare ke Pyongyang, Korea utara. Kepergiannya untuk urusan perjanjian kerjasama mengenai sumber daya dan infrastruktur senilai miliaran dolar AS.
Mr Su menjadi korban terbaru dalam kampanye anti korupsi Presiden Xi Jinping. Berdasarkan laporan itu pula, penyelidikan Sam Pa dan Su Shulin digambarkan pada pertemuan tingkat tinggi di Beijing tahun 2008 bersama seorang pejabat minyak ternama dari Angola.
Lalu, apa kaitannya dengan Indonesia?
Di Indonesia, nama Sam Pa memang belum terlalu populer. Namun hal itu tidak bagi Presiden Jokowi dan Surya Paloh. Nama Sam Pa tergolong orang istimewa, baik bagi Jokowi maupun Paloh. Bahkan Jokowi pernah memberikan tanda-tangan pertamanya selaku presiden untuk kerjasama bilateral adalah kala meneken MoU antara pemerintah Indonesia dengan Sonangol EP.
Tidak hanya itu, pada Oktober 2014, Indonesia menyepakati kerjasama pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel dari Sonangol. Indonesia dijanjikan diskon sebesar 15 persen dari harga pasar. Namun diskon tersebut tidak pernah terrealisasi.
Bahkan pada 23 Mei 2015, Presiden Joko Widodo ikut memberikan perhatian khusus terhadap proyek pembangunan Gedung Indonesia 1. Gedung dengan tinggi 303 meter tersebut diketahui dibangun oleh bisnis Surya Paloh yakni Media Group dan China Sonangol Land. Total proyek tersebut senilai Rp 8 Triliun.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari partai NasDem, Surya Paloh, ataupun dari pihak istana mengenai kabar penangkapan tersebut. (iy)