JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah presiden mahasiswa dari anggota Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) berkumpul di Tugu Proklamasi, Selasa (20/10/2015). Mereka melakukan konferensi pers tentang ketidakpuasan mahasiswa terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Kordinator Pusat BEM SI, Bambang Irawan mengatakan pihaknya telah melakukan survei nasional terkait tingkat kepuasan mahasiswa dalam menilai kinerja setahun pemerintahan Jokowi-JK.
"Survei Nasional ini melibatkan mahasiswa dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dari hasil survei yang dilakukan telah terhimpun sedikitnya 3498 responden. Aspek yang digunakan dalam survei ini meliputi lima hal yaitu ekonomi, politik, hukum, hubungan internasional dan keamanan," ujar Bambang saat memaparkan survei yang dilakukannya saat konferensi pers BEM SI di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).
Dilihat dari aspek Ekonomi, sebut Bambang, mahasiswa Indonesia menganggap kinerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla cenderung gagal. Ia mengungkapkan, sebanyak 33 persen mahasiswa Indonesia menjawab ragu dan 32 persen menjawab tidak puas.
"Mahasiswa melihat Jokowi meragukan dalam melakukan perbaikan ekonomi, kebijakannya cenderung tidak pro rakyat. Diragukan juga terkait kinerja menteri-menteri dan reformasi birokrasi tidak berjalan dengan baik," ungkapnya.
Di aspek hukum, lanjut Bambang, mahasiswa menganggap kinerja Jokowi-JK 40 persen meragukannya, dan 27 persen menjawab tidak puas.
"Dihubungan Internasional, 42 persen menjawab ragu dan 24 persen menjawab tidak puas. Terakhir di aspek kemanan, mahasiswa Indonesia menganggap kinerja Jokowi-JK meragukan sebanyak 42 persen dan tidak puas sebanyak 24 persen," ucapnya.
Bambang menyatakan, kesimpulan dari seluruh hasil survei menunjukkan bahwa kinerja Jokowi-JK gagal dalam memimpin satu tahun pemerintahan.
"Karena itu mahasiswa menganggap perlu untuk menggelar Sidang Rakyat menuntut Jokowi-JK atas kegagalan kinerjanya selama setahun memimpin Indonesia. BEM seluruh Indonesia akan melakukan Sidang Rakyat bersama mahasiswa dari seluruh Indonesia dan elemen rakyat yang lain pada Oktober 2015 di depan Istana Negara. Kita akan berupaya menghadirkan Jokowi-JK untuk dihadapkan ke Sidang Rakyat," tutupnya. (mnx)