JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menjelang rapat Paripurna DPR terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, hubungan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) kembali memanas. Partai Nasdem menuding pihak KMP bakal menyandera pengesahan RAPBN tersebut.
Menangapi hal ini, politisi Golkar Mukhamad Misbakhun menyayangkan tuduhan Fraksi Partai NasDem itu. Menurutnya, sikap tersebut tidak membangun politik yang kondusif.
"Pernyataan tersebut terlalu tendensius dan tidak membangun sebuah upaya politik yang kondusif. Bagaimanapun juga DPR semangatnya, semangat untuk memahami situasi dan keadaan saat ini," kata Misbakhun saat dihubungi, Jumat (23/10/2015).
Dirinya menegaskan, sikap Fraksi Partai Golkar di DPR tidak akan menghambat RAPBN 2016 yang diajukan oleh pemerintah. Pasalnya, ajuan pemerintah ini dipastikan untuk kepentingan bersama dan untuk kesejahteraan rakyat.
"Fraksi Partai Golkar menghargai upaya pemerintah untuk menciptakan ruang fiskal yang lebar, meningkatkan belanja modal BUMN, belanja infrastruktur, dan upaya peningkatan kesejahteraan, melalui Indonesia sehat, pintar dan sejahtera," tegasnya.
Misbakhun menilai, sikap Fraksi Nasdem itu tiada lain lantaran partai pimpinan Surya Paloh tersebut sedang dihadapkan pada situasi sulit, lantaran kadernya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mungkin ada peristiwa hukum yang membuat mereka terkejut. Jangan sampai menciptakan situasi. Kita bangun situasi yang kondusif antara Menkeu dan DPR sehingga 30 April disetujui ABPN sebagai UU. Kalimat yang seperti itu kurang pantas dan elok," tandasnya.(yn)