Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 25 Okt 2015 - 09:30:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Bingung Kemana, Yuk Datang ke Pameran Besar Seni Lukis 2015

88photo-1_1445739616203.jpg
Pameran Besar Seni Luki di TIM, Jakarta (Sumber foto : Mandra Pradipta/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--'Rendering Regime' atau usaha manipulatif penguasa memperindah dan mengaburkan segala hal melalui pendekatan visual. Itulah tema pameran lukisan yang tengah digelar Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Inilah pameran besar seni lukis yang ke dua dilakukan DKJ setelah 41 tahun. Sebab pameran serupa pernah dilakukan 1974. Kala itu menjadi bagian Pesta Seni yang menjadi ajang unjuk diri para maestro seni lukis Indonesia.

Pameran kali ini dikuratori oleh Leonhard Bartolomeus, seorang kurator muda yang punya perhatian terhadap perkembangan seni lukis Indonesia. Tema yang diangkat sejatinya adalah refleksi kondisi sosial yang terjadi saat ini.

"Dalam konteks kehidupan sosial rendering regime sering ditemukan, dan akhirnya terjadi pencitraan untuk mengontrol persepsi publik," kata Leonhard kepada TeropongSenayan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (25/10/2015).

Lebih lanjut Barto sapaan akrab Leonhard ini mengungkapkan kalau dalam acara rendering regime ini memamerkan karya dari 30 seniman Jakarta. Diantaranya Andrew Delano, Bunga Yuridespita, dan Wicaksono Suryasumirat.

"Seniman yang kita undang untuk pameran ini 50 pelukis, tapi hanya 30 yang mengiyakan. Dipilih dari beragam gaya, usia, dan latar belakang," ujarnya.

Pameran besar seni lukis Jakarta dengan tema renderin regime ini akan berlangsung mulai 21 hari pada 24 Oktober sampai 13 November 2015 di dua galeri sekaligus, yaitu Galeri Cipta II dan III.

Gimana sobat TeropongSenayan tunggu apalagi, yuk hadir untuk mengisi hari Minggu kita.(ris)

tag: #lukis  #seni  #tim  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement