JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Sosial akan menyiapkan rumah sebagai hunian tetap bagi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi jika mereka setuju untuk menetap. Tidak hanya itu, Suku Anak Dalam nantinya juga akan mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan layaknya masyarakat biasa.
Namun, menurut Khofifah, sebagai langkah awal dibutuhkan pendampingan dalam proses adaptasi menuju sistem kehidupan sosial yang baru.
"Mereka ini mulai sadar, jika anak-anak mereka harus mendapatkan pendidikan. Mereka ingin anak-anaknya sekolah, hidup sehat. Disinilah dibutuhkan pendampingan," kata Khofifah disela-sela pertemuan Forum Koordinasi Pemberdayaan Komunitas Anak Dalam (KAT), di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Karena itu, lanjut Khofifah, dalam waktu dekat pihaknya akan meminta kepada Perguruan Tinggi untuk mengirim mahasiswanya, baik yang KKN maupun yang sedang penelitiian untuk menjadi pendamping dalam membangun masyarakat pedalaman di Jambi.
"Selama ini mereka hanya didampingi oleh penduduk setempat. Tapi nanti untuk mempercepat adaptasi, kita akan kirim mahasiswa kesana untuk jadi pendamping," jelas Khofifah.
"Anak-anak mereka ternyata juga punya cita-cita yang sama lho dengan kita, ada yang ingin jadi tentara, jadi guru, peneliti dan lain-lain," ungkapnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk keseriusan pemerintah, Khofifah mendampingi Presiden Jokowi pada Jumat (30/10), menemui Suku Anak Dalam atau juga dikenal dengan Orang Rimba di Sarolangun, Jambi yang beberapa bulan terakhir menjadi korban kabut asap. Selama ini Suku Anak Dalam tinggal berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. (mnx)