Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Rabu, 11 Nov 2015 - 02:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Suku Anak Dalam yang Lulus Tes TNI Bercita-cita Jadi Kopassus

72kopassus.jpg
Prajurit Kopassus (Sumber foto : Istimewa)

JAMBI (TEROPONGSENAYAN) - Satu pemuda Suku Anak Dalam (SAD) asal Kabupaten Muarojambi, Jambi, M Firman Haryanto (18), lulus sebagai calon Tamtama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah melewati rangkaian tes di Kodam II/ Sriwijaya Palembang.

M Firman Haryanto ditemui di Markas Komando Resort Militer (Makorem) 042 Jambi mengatakan, pada saat akan tes ada empat orang SAD yang ikut mendaftar. Namun, hanya dirinya yang lulus. Kemudian se-Sumbagsel (Sumatera bagian selatan), menurutnya, ada 300 orang yang dinyatakan lulus kemudian akan mengikuti pendidikan di Lahat selama delapan bulan ke depan.

"Rencananya tanggal 13 besok ini langsung berangkat pendidikan," kata Firman, Selasa (10/11/2015).

Anak sulung dari tiga bersaudara, berperawakan tinggi, cepak, dan berbadan tegap itu hanya tamatan SMP. Yakni SMPN 36 Sungai Bahar, Muarojambi.

Firman kelahiran 25 April 1997 itu merupakan anak asli suku anak dalam dari Temanggung Depati Jaring. Firman adalah satu dari sedikit SAD yang memiliki cita-cita menjadi prajurit negara. Firman memang tak tinggal di daerah pedalaman, namun sudah menjadi warga trans di Desa Bukit Makmur Kecamatan Sungai Bahar.

Meski hanya tamatan SMP, namun ia juga punya cita-cita yang tinggi. Bukan prajurit biasa, jika diberikan kesempatan Firman ingin memakai baret merah menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Kalau bisa saya ingin jadi Kopassus," ujarnya.

Dia mengungkapkan, menjadi TNI merupakan cita-citanya sejak kecil. Ketika ada pembukaan penerimaan prajurit TNI, seseorang yang sudah dianggapnya abang memberikan informasi untuk ikut seleksi. Enam tahap seleksi diikutinya mulai dari tes administrasi hingga tes kesehatan. Akhirnya Minggu (8/11) lalu dirinya dinyatakan lulus tes.

Ditanya apakah tes yang dilalui cukup berat, Firman mengatakan cukup berat. Dan dia maklum dengan tes tersebut karena merupakan syarat masuk TNI.

Dia juga mempersiapkan diri secara matang ketika akan ikut seleksi. Yang paling utama disiapkannya adalah fisik. Ia berolahraga seperti lari, push up, renang, dan lain sebagainya.

Ketika ditanyakan mengenai resiko menjadi prajurit, Firman mengatakan tak takut mati. Bahkan dia mengatakan semua orang pasti akan mati, bagaimanapun caranya. Keluarganya pun mendukung cita-cita Firman.

Orang tuanya yang bertani sawit dan keluarga lainnya kata Firman mengadakan syukuran atas lulusnya dirinya menjadi calon anggota TNI.

"Syukurannya cuma yasinan. Saya dari dulu memang ingin jadi TNI, disegani pastinya," katanya menambahkan.

Sebagian besar SAD kini sudah mulai membuka diri berbaur dengan masyarakat Jambi lainnya. Mereka sudah sekolah, belajar, dan tamat. Bahkan anak SAD juga punya cita-cita seperti Firman dan anak-anak kota lainnya.(yn/ant)

tag: #suku-anak-dalam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement