JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Buruknya sistem investasi di Indonesia terutama di bidang energi memicu banyaknya kalangan investor asing yang mengurungkan niatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal itu diungkapkan Lukman Mahfoedz, presiden direktur & CEO PT Medco Energi. Dia sendiri mengungkapkan mahal dan masih berbelitnya biaya investasi di sektor migas.
“Biayanya sangat mahal. Apalagi infrastruktur dan perizinan belum terlalu dimaksimalkan untuk berpihak kepada kita,” keluhnya. Menurut Lukman, biaya untuk melakukan eksplorasi sangat mahal dan berisiko tinggi. Dia mengestimasi, biaya pemboran satu lubang sumur membutuhkan biaya sekitar US$ 1 juta.
“Biasanya di satu lokasi tidak hanya satu lubang yang dibor,” katanya di Jakarta, akhir pekan ini. Lukman menjelaskan, sumur yang dibor tidak selalu memperoleh hasil, bahkan sering gagal. “Kalau sudah begitu biaya yang dikeluarkan dipastikan hilang,” tuturLukman.
Beberapa bulan lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mengumumkan 12 perusahaan asing mengalami kerugian hingga US$ 1,9 miliar akibat gagal melakukan eksplorasi di wilayah laut dalam. (b)