JAKARTA (TEROPOGSENAYAN) -Senator ini lebih dikenal dengan nama AM Fatwa ketimbang nama aslinya Andi Mapetahang Fatwa. Tokoh yang lahir di Bone 12 Bone, Sulawesi Selatan 12 Februari 1939 ini juga dikenal sebagai orang pergerakan.
Karena itu wajar saja dia kaget ketika pertama masuk jadi anggota DPR 1999 langsung duduk sebagai Wakil Ketua DPR dari FPAN. Setelah itu dia berturut-turut sampai saat ini duduk sebagai wakil rakyat. Tapi dalam periode 2014-2019 dia mejabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Sudah dua periode ini AM Fatwa jadi anggota DPD mewakili DKI Jakarta. Perolehan suaranya terbanyak ke-2 dibawah Fahira Fahmi Idris, putri politisi Partai Golkar Fahmi Idris. Di usianya yang memasuki 75 tahun Fatwa masih terlihat energik.
Apalagi di masa pergerakan dia sempat dipenjara sehingga secara fisik pasti ada tekanan yang berdampak di usianya sekarang. Seperti saat dijumpai Teropongsenayang di ruang UGD RSAL Mintohardjo, Benhil, Jakarta Pusat, pada hari libur beberapa waktu lalu.
Dia mengaku tenggorokannya agak kurang nyaman untuk menelan makanan. "Kata dokter nggak masalah, cuma sedikit radang saja," katanya saat ditanya. Beberapa orang yang mengenalnya menyapanya. Tetapi tidak sedikit yang cuek karena mungkin memang tidak mengenal tokoh ini.
Soal pilihan rumah sakit, dia mengaku bukan tipe yang fanatik untuk urusan kesehatan. "Di rumah sakit atau Puskesmas sekalipun jadi, kalau dekat, saya akan ke situ. Kebetulan saya merasa nggak enak dan ada di sekitar RS ini," katanya.
Sambil menunggu obat yang diambil ajudan, Fatwa rebahan di tempat tidur pasien, ruang UGD sambil membaca buku. Perawat dan keluarga pasien yang mondar-mandir seperti tidak mengusiknya. Beruntung tidak ada perawat yang melarangnya di tiduran situ, mungkin perawat di RS tentara itu mengenal AM Fatwa yang pernah menjadi Imam Tentara di Wakil Kepala Dinas Rohani Islam KKO-AL tahun 1967-1970 itu. Mungkin juga melihat PIN sebagai anggota parlemen di dada sebelah kirinya.(ss)