JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Budayawan Betawi Ridwan Saidi heran dengan sikap para politisi pendukung Presiden Joko Widodo yang ketakutan menghadapi rencana interpelasi DPR terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pada hal itu hak politik DPR sebagai wakil rakyat.
"Jokowi maupun pendukungnya jangan paranoid menghadapi interpelasi itu khan cuma hak bertanya, jelaskan saja apa yang semestinya," katanya kepada Teropongsenayan, Minggu (23/11).
Ridwan mengatakan alasan tentang kenaikan harga BBM yang disampaikan Presiden Jokowi sama dengan alasan yang disampaikan presiden-presiden sebelumnya. Padahal, lanjut Ridwan, saat Jokowi menaikkan harga BBM, harga minyak dunia sedang turun dan rakyat dunia menikmati penurunan harga itu.
"Jokowi tak bisa memberi alasan mengapa harga BBM naik, di saat harga minyak dunia turun. Alasan kenaikan harga BBM yang disampaikan Jokowi karena takut subsidi membengkak dan demi mengamankan APBN sudah ada sejak Orde Baru," papar Ridwan.
Ridwan yang pernah menjadi anggota DPR di erah Orde Baru ini menolak anggapan bahwa gagasan melakukan interpelasi kepada Jokowi sebagai langkah terburu-buru. Justru, lanjut Ridwan, langkah DPR itu sebagai hal menggembirakan karena wakil rakyat berani kritis dan tidak lagi berfungsi sebagai stempel pemerintah.
Ridwan menyarankan agar Presiden Jokowi menyiapkan jawaban yang memadai menghadapi interpelasi di DPR. Jika akhirnya tidak mampu memberi argumen yang tepat, sebaiknya ia minta maaf kepada rakyat. "Saya kira rakyat Indonesia akan bermurah hati memberi maaf meskipun mereka kecewa dan sakit hati," tegas Ridwan.
Menurut mantan ketua umum PB HMI ini, aksi interpelasi DPR akan mendapat dukungan rakyat karena mereka sebagai pihak paling merasakan dampak kenaikan harga BBM. "Bahkan rakyat yang pernah mendukung Jokowi di pilpres pun akan dukung DPR karena mereka sakit hati oleh ulah presidennya," pungkas Ridwan.(ss)