LUANDA (TEROPONGSENAYAN) - Seorang ahli terkemuka di Angola telah memperingatkan bahayanya minuman beralkohol bagi masyarakat setempat. Sedikitnya 50 orang jadi gila setiap hari di negara Afrika itu.
Tempat penampungan orang gila di Luanda menerima 110 sampai 120 pasien setiap hari, kebanyakan adalah pemuda pecandu alkohol, yang berusia antara 12 dan 40 tahun.
Konsumsi berlebihan minuman beralkohol mengakibatkan depresi, ilusi dan gangguan mental dan semua pasien tak bisa melaksanakan tugas mereka dalam pekerjaan, kata ahli ilmu jiwa klinis Jaime Sampaio dalam satu wawancara dengan wartawan lokal untuk memperingati Hari Alcoholics Anonymous, yang jatuh pada 18 Juni.
Ahli itu mengatakan kebanyakan pasien tiba di rumah sakit tersebut dalam keadaan gangguan mental, sementara sebagian lain yang berasal dari rumah tangga yang berantakan berakhir di sudut-sudut jalan dan tak seorang pun peduli untuk membawa mereka ke rumah sakit.
Ia menatakan Angola menempati posisi ke-11 di antara negara Afrika dalam hal konsumsi alkohol per kapita, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia 2014.
"Di Luanda, minuman beralkohol terlalu mudah ditemukan seperti buah," kata ahli tersebut.
Ia menambahkan, "Kita hampir-hampir tak menyadari bahwa terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol menimbulkan ancaman sangat besar pada kesehatan kita."
Jaime Sampaio menyeru pemerintah agar memberlakukan parangan terhadap penjualan alkohol kepada anak yang berusia di bawah 18 tahun, dan mengatur waktu serta tempat untuk menjual minuman beralkohol.
Ia juga menyerukan pembatasan waktu dan tempat untuk iklan minuman beralkohol sebab semua itu memiliki dampak negatif pada orang dewasa muda dan membuka peluang bagi pecandu alkohol.(yn)