JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi XI Hafisz Thohir mengatakan, saat ini Indonesia sedang terjebak dalam satu pusaran permasalahan yang sangat besar. Bunga utang yang akan jatuh tempo tahun depan bakal ditutup dengan pinjaman.
"Bila pinjaman itu betul-betul terjadi berarti sudah besar sekali permasalahan negara ini. Selama ini Menteri Keuangan sangat kurang transparan pada komisi XI. Dan ini harus segera dibicarakan dengan ibu Sri Mulyani terkait APBN dan defisit APBN. Sebab hal ini tidak bisa kita biarkan berlalarut- larut," tandas eks Ketua Komisi VI DPR RI ini di Jakarta, Jumat (26/08/2016).
Menurutnya, menumpuknya utang negara melalui pinjaman karena pemerintah memaksakan membiayai pembangunan menggunakan pajak dan penghasilan dalam negeri yang tidak tercapai.
"Kita tidak bisa membiayai pembangunan sepenuh pada pajak dan pengahasilan dalam negeri, walaupun memang betul (Pendapatan Domestik Bruto) kita meningkat. Akantetapi, beban yang kita terima untuk membangun negeri ini sangat berat ditambah lagi dengan naiknya harga komoditi dan menurunnya tingkat pembelian," jelas politisi PAN ini.
Dalam menghadapi situasi semacam ini, kata dia, seharusnya pemerintah merangsang iklim investasi yang lebih baik dan menggandeng pihak swasta.
"Pada akhirnya ini akibat kita genjot untuk pembangunan, sehingga APBN kita amblas semua. Untuk itu saya ingatkan kedepannya jangan sampai infrakstuktur kita gerakkan semua menggunakan APBN," tegas dia.(yn)