JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Polemik di tubuh PPP belum menemukan titik kesepahaman bagi terjalinnya islah. Padahal, upaya rekonsiliasi sudah dilakukan dua kubu yang terbelah.
Ketua Umum DPP PPP versi muktamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan telah sering dilakukan pertemuan antar utusan dua kubu dalam rangka menjembatani terciptanya kesepahaman.
"Sudah sering pertemuannya. Cuma biasa lah namanya gengsi," kata Djan di acara peringatan hari lahir (Harlah) PPP di kantor DPP jalan Diponegoro nomor 9, Menteng, Jakarta pusat, Senin (5/1/2014) malam .
Kendati terbilang masih terkendala, Djan optimis bisa menemukan jalan tengah bagi penyatuan antara kubu pihaknya dengan DPP PPP versi hasil muktamar Surabaya yang diketuai Romahurmuziy (Romi). "Saya tidak melihat ada masalah. Mudah-mudahan dalam satu dua bulan selesai," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, sebenarnya antara pihaknya dengan kubu Romi telah menemukan titik temu pada wilayah gagasan dan ide. Namun, kembali lagi Djan mengutarakan bahwa persoalan gengsi antar faksi menjadi penghalang. "Titik temu sudah ada. Intinya semua karena kecintaan mereka ke PPP," ujar mantan Menteri Perumahan Rakyat tersebut.
Sementara itu, Ketua DPP PPP bidang Komunikasi dan Informasi Ahmad Ghazali Harahap mengatakan, kendati Kemenkumham sempat mensahkan kepengurusan PPP hasil muktamar Surabaya, namun hal itu tidak berlaku mengingat keputusan ada pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Keputusan PTUN salah satunya untuk tidak memberlakukan pengesahan Menkumham karena keputusan PTUN adalah keputusan yang sah," ujarnya.
Dia mengaku akan mengajak kembali kubu Romi jika pihaknya menang dalam putusan PTUN. Bahkan, bakal akan diberikan jabatan tertentu terhadap kubu Romi. "Pasti kita rangkul, kita kasih jabatan. Kasihan bila mereka sudah punya itikad baik," ungkapnya.(yn)