JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ini khabar mengembirakan. Para ilmuwan Indonesia yang berada di kapal Baruna Jaya I menangkap dua sinyal 'ping' yang diduga kuat adalah dua komponen Black Box atau kotak hitam pesawat Air Asia QZ 8501. Lokasinya sekitar 4,5 km dari tempat diketemukan ekor pesawat nahan itu.
“Semoga dua sinyal ping itu adalah FDR atau Flight Data Recorder dan CVR atau Cockpit Voice Recorder,” ujar Unggul Priyanto, Kepala BPPT kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/1/2015). Hadir pada acara jumpa pers itu Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Penanggung Jawab Puskodal Operasi Baruna Jaya I BPPT, Imam Mudita.
Imam Mudita yang juga Geodetic Specialist BPPT mengungkapkan lokasi sinyap ping itu berada pada posisi 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. Semula deteksi awal ditangkap oleh kapal Java Imperia kemudian diverifikasi kapal Baruna Jaya I. "Dari situ kami yakin positif posisi itu akurat," ujar Imam.
Kepastian tertangkapnya sinyal ping juga diungkapkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo. "Sinyal ping yang diduga kuat black box telah ditangkap kapal Baruna Jaya I. Besok pagi akan dilakukan penyelematan oleh prajurit TNI AL untuk memastikan keberadaan obyek tersebut," papar Bambang.
Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi kepada Tim Baruna Jaya yang telah sejak 30 Desember 2014 berada di lokasi operasi. "Kapal Baruna Jaya menjadi kapal pertama yang masuk ke wilayah operasi sampai dua pekan ini bertahan di sana," katanya.
Pihaknya mengapresiasi kerja keras Tim Baruna Jaya yang berhasil memprediksikan lokasi ekor dengan lokasi kotak hitam yang diperkirakan sejauh 5 km. Tim Baruna Jaya I menangkap sinyal akustik yang dipancarkan oleh ELT pesawat dengan pinger locator di kapal sejak Sabtu (10/1/2015) siang melalui frekuensi 37.5 Khz.(ris/dbs)