JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Diberi tambahan anggaran RAPBN-P Rp 200 miliar, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo memilih fokus membenahi tiga program dalam waktu dekat ini. Tiga program ini berperan penting bagi peningkatan kinerja Basarnas.
Soelistyo menguraikan program itu diantaranya adalah pengelolaan pencarian pertolongan dan penyelamatan berkaitan langsung dengan tugas pokok. Kedua penambahan alat-alat canggih untuk di darat, laut, serta udara dalam melakukan evakuasi bila sewaktu-waktu terjadi musibah.
"Sebagian besar akan dibelikan alat-alat deteksi bawah air. Kemudian juga akan digunakan sedikit untuk melengkapi alat komunikasi yang kurang," kata Soelistyo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di gedung KK V komplek parlemen, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Soelistyo mengungkapkan hingga kini Basarnas belum memiliki alat deteksi bawah air. Sehingga saat pencarian pesawat Air Asia diselat Karimata Basarnas meminjam dari pihak lain. Sehingga jika sudah memiliki sendiri akan memudahkan operasi pencarian di dalam laut.
Pada kesempatan tersebut Soelistyo juga memaparkan operasi pencarian musibah Air Asia telah menemukan 101 korban. Sebagian besar sudah diidentifikasi. Sedang 26 jenazah yang masih dalam proses identifikasi.
"Selama dua minggu terakhir, setelah jeda berhasil mengangkat 31 jenazah sehingga total hari ini ada 101," ujar dia. Ditambahkan oprerasi pencarian masih terus dilanjutkan guna menemukan korban yang terjebak dalam badan pesawat.(ris)