JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lambannya pemerintah menemukan dokumen asli Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan Munir lantaran ada kekuatan tertentu yang berupaya menutupi kasus itu. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf.
"Salah satunya terlihat dari masalah dokumen resmi kasus Munir ini" ujar Al Araf di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Menurut dia, dugaan adanya pemufakatan jahat dalam kasus Munir semakin menguat dengan lamanya pemerintah mengumumkan hasil laporan TPF kepada publik.
Araf mendasarkan dugaan pemufakatan jahat tersebut dari hasil laporan temuan TPF Munir. Padahal, salinan dokumen tersebut telah banyak beredar di internet.
Selain itu, pihak presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengirimkan salinan dokumen TPF ke Sekretariat Negara.
"Ini semakin mempertegas bahwa pembunuhan terhadap Munir melibatkan operasi yang bersifat rahasia secara terencana dan bersekongkol," ujar Araf.
Dokumen asli hasil laporan TPF Munir hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Namun, pihak SBY pun mengirim salinan dokumen hasil penelusuran TPF kasus Munir kepada Presiden Joko Widodo.
Namun, balum diketahui langkah yang akan dilakukan Presiden Jokowi, apakah akan mengungkap hasil penelusuran TPF dan menuntaskan kasus Munir.(yn)