JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kenaikan harga cabai dipasaran merupakan dampak dari langkanya petani cabai yang ada saat ini. Hal itu dikatakan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR.
Menurutnya kini banyak petani cabai gulung tikar alias bangkrut karena hasil panennya tidak dihargai oleh para tengkulak cabai. Padahal para cabai adalah golongan orang yang kurang mampu.
"Petani cabai itu kebanyakan orang miskin. Keuntungannya dari tengkulak itu tidak sesuai, jadi wajar kalo saat ini cabai mahal karena petaninya banyak yang bangkrut," kata Andi Arman usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR, di gedung KK IV komplek parlemen, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Maka untuk itu ke depan dirinya akan mendorong petani cabai ini untuk lebih maju dalam meningkatkan produksinya. Dengan cara mengawasi perilaku tengkulak ini dalam pembagian hasil yang lebih transparan sesuai harga pasaran.
"Kita akan transparan ke depan kepada para petani cabai ini soal pembagian hasil ini. Karena kita tidak mau para petani cabai ini gulung tikar," ujar Amran.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan bahwa harga cabai bakal kembali stabil pada bulan Februari 2015. Karena pada bulan tersebut para petani cabai yang belum gulung tikar memasuki masa panennya.
Saat ini harga cabai merah besar Rp60.000, dari harga sebelumnya sebesar Rp24.000/Kg. Untuk cabai keriting sendiri sekarang harganya mencapai Rp70.000/Kg dari harga sebelumnya Rp45.000/Kg. Sedangkan cabai rawit merah Rp60.000 naik Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp50.000.(ris)