JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui bahwa dirinya sudah 11 kali tidak mengikuti rapat kabinet selama delapan bulan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berjalan.
"Sidang kabinet saja 11 kali saya tidak pernah hadir. Tapi kami hadir di tengah masyarakat melihat persoalan bangsa, khususnya pangan," kata Amran di kantor DPP PKB saat mengikuti diskusi bertajuk 'Mendorong Reformasi Tata Kelola Pangan Nasional' di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Amran mengungkapkan, dia lebih suka banyak terjun ke lapangan ketimbang kerap rapat namun tidak memberikan hasil yang maksimal, terutama di sektor pangan.
"Kurangi seremoni. Swasembada pangan itu ada di lapangan, bukan di Ragunan (kantor Kementerian Pertanian) di Jakarta," tandasnya.
Setelah banyak terjun ke lapangan, kata Amran mencontohkan, kenaikan harga-harga pangan bisa diketahui penyebabnya, yakni panjangnya rantai distribusi produk pertanian.
"Contohnya harga bawang. Di pasaran bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Petani bilang, 'harga segitu jahat itu pak'. Padahal di petani cuma Rp 6 ribu hingga 7 ribu per kilogram. Masak naiknya sampai 600%," papar Amran.(yn)