Duh, Hermanto Bilang Nasib Tenaga Penyuluh Pertanian Tidak Jelas JAKARTA (TEROPONGSENAYAN )-Meski berperan penting dalam pengembangan pertanian, namun tenaga Penyuluh Pertanian kurang diperhatikan. Bahkan, menurut Hermanto, anggota Komisi V dari Fraksi Partai Keadilan dan Sejahtera, hingga saat ini status mereka masih menggantung.

"Berdasarkan temuan dilapangan awal Desember 2014 ada kontrak baru tetapi sampai sekarang nasib mereka tidak jelas. Penyuluh dekat dengan petani tapi nasibnya tidak dipikirkan," ujar Hermanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. Dia berharap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memperhatikan masalah ini.

Tanpa ketersediaan tenaga Penyuluh Pertanian yang memadai maka program-program pembangunan pertanian tidak bisa berjalan dengan baik. Hermanto juga mengingatkan status kepegawaian yang tidak jelas membuat para Penyuluh Pertanian kurang semangat menjalankan tugas.

Pada kesempatan tersebut Hermanto juga mengakui pengelolaan pertanian di Indonesia mengalami penurunan. Diantaranya soal penyerapan tenaga kerja, neraca perdagangan, dan soal pendistribusian masalah pupuk serta benih.

"Swasembada tiga tahun tentu menjadi ukuran kita sekarang. Tapi kita harus jujur juga kalau tiga faktor tersebut masih lemah," kata Hermanto. Semua pemangku kepentingan diharapkan bekerjasama untuk mengatasi hambatan tersebut.

Lebih lanjut Hermanto menegaskan kalau Menteri Pertanian harus juga memikirkan swasembada pada daging, dan tidak hanya bersifat kalori seperti beras, jagung dan kedelai. Karena hal itu penting juga guna memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang.

"Konsumsi kita itu bergizi dan seimbang, dan di tahun 2015 ini Menteri harus bisa mewujudkan juga," tuturnya. Sambil ditambahkan bahwa masih banyak aneka produk pertanian dan perikanan lainnya yang bisa menjadi sumber karbohidrat dan protein bagi masyarakat.(ris)