JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menilai Indonesia memiliki modal yang kuat untuk memainkan peran internasional menghentikan pembataian etnis Rohingya, Myanmar.
Modal tersebut adalah bahwa Indonesia memiliki keprihatinan, bahkan gerakan kepedulian yang mendalam atas nilai-nilai kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia secara universal. Terlebih, hal tersebut tertuang dalam amanat Pembukaan Konstitusi, yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dalam rangka membebaskan penduduk dunia dari penjajahan dan ketertindasan.
"Dengan modalitas tersebut, Indonesia bisa memainkan peran kuat dalam mendorong resolusi dan terminasi kekerasan terhadap etnis Rohigya di Myanmar. (Caranya) baik melalui saluran bilateral, regional Asean, maupun multilateral," kata Jazuli kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Jazuli berharap pemerintah menangkap kepedulian rakyat Indonesia ini dan menindaklanjuti dengan langkah diplomasi kemanusiaan yang aktif dan solutif.
"Liputan media yang memberitakan kekerasan dan penyiksaan terhadap etnis Rohigya telah menjadi viral di sosial media. Bahkan menimbulkan keprihatinan dan gerakan kepedulian di kalangan rakyat Indonesia. Pemerintah harus sigap menyikapinya dengan langkah diplomasi kemanusiaan yang aktif dan solutif," tuturnya.
Jazuli menambahkan, masyarakat Indonesia dapat menjadi contoh (role model) untuk hidup berdampingan dengan kaum minoritas. Sebab, masyarakat Indonesia secara damai saling menghormati dan menghargai kebhinekaan.
"Indonesia bisa menjadi model bagi dunia, khususnya Myanmar, bagaimana membangun hubungan yang harmonis antara penduduk mayoritas dan minoritas," tandasnya. (plt)