Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 23 Des 2016 - 09:10:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Tingkatkan Produktivitas, Industri Meubel RI Gandeng Cina

96meubel.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Guna meningkatkan produktivitasnya, pelaku industri meubel Indonesia menggandeng Asosiasi Woodworking Machinery, Cina.

Pelaku industri meubel nasional itu tergabung dalam wadah Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI).

"Kita ingin belajar, bagaimana Cina bisa menguasai market furniture di dunia dan belajar bagaimana serta upaya apa yang dilakukan oleh pengusaha meubel di Cina," kata Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan SDM HIMKI Yanti Rukmana lewat keterangan tertulisnya, Jumat (23/12/2016).

Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau MoU pada 28 September 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Yanti Menyampaikan, salah satu isi kesepakatan tersebut adalah bahwa Asosiasi Woodworking Machinery, Lunjiao, Cina, akan membantu dan mendukung para pelaku industri mebel dan kerajinan nasional dalam alih tehnologi.

Selain itu, dukungan dalam hal penelitian dan pengembangan (R&D), dengan menyediakan mesin-mesin terkini dan harga yang terjangkau, serta adanya jaminan purna jual.

“Lebih dekat kita melihat bahwa technologi memang sangat kita perlukan dalam rangka menaikkan target ekspor," ungkap Yanti.

Untuk itu, 19 orang pengurus dan anggota HIMKI berkunjungan kerja ke Lunjiao Woodworking Machinery Expo 2016, Cina, serta mengunjungi pabrik Woodworking Machinery di Lunjiao dalam rangka studi banding pada pada 7-11 Desember 2016.

"Kita mengunjungi pameran di Lunjiao Woodworking Machinary, yaitu sebuah area yang kira-kira satu kecamatan merupakan pabrik pembuat mesin-mesin tersebut benar-benar up to date dan berkembang sangat cepat. Sehingga, mesin-mesin yang modern dengan CNC system sudah tidak asing lagi. Di sana kita belajar banyak sekali kenapa industri furniture kita sangat tertinggal oleh mereka" ungkap Yanti.

Menurutnya, sebagian besar pelaku industri meubel dan kerajinan nasional adalah kelompok IKM, melihat bahwa untuk membeli mesin mebel dan kerajinan di Indonesia banyak yang tidak terjangkau.

Sehingga, mereka harus membeli mesin dari importir penjual mesin dengan harga yang sangat mahal bila dibandingkan dengan impor secara langsung. "Untuk itu, HIMKI menjembataninya melalui kerja sama tersebut," tukas Yanti.

Selain itu, HIMKI juga mengunjungi daerah Lecong, yaitu sebuah distrik, di mana di sepanjang 13 kilometer jalan terdapat showroom furniture.

“Dan satu lagi yang tak kalah penting, yaitu kita menegosiasikan kerja sama untuk kita tindak lanjuti dengan Asosiasi fitting atau hardware dari wilayah Leeliu," ujar Yanti.

Yanti berharap, terjadi kerja sama untuk kebutuhan fitting dengan kualitas yang diharapkan dan harga yang sesuai.

"Dalam waktu dekat, kita akan mengundang mereka di Jakarta untuk penanda tanganan kesepakatan bersama" pungkasnya.(yn)

tag: #cina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Mudik Tenang dan Menyenangkan Bersama BUMN, PNM Hadir di Posko Mudik Balikpapan-Samarinda

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 29 Mar 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam rangka mendukung kelancaran dan kenyamanan pemudik selama musim Lebaran 2025, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) turut berpartisipasi dalam program Posko Mudik ...
Berita

MIND ID Sediakan 14 Rest Area di Jalur Mudik Jawa-Sumatra

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menghadirkan 14 rest area di jalur mudik Jawa-Sumatra pada Lebaran 2025. Rest area ini tersebar di tujuh titik lokasi ...