JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Wakil Komisi XI Gus Irawan Pasaribu minta Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menjelaskan alasan pembatalan kerja sama atau komitment dengan pihak Jepang untuk proyek kelistrikan. Sebab jika dilakukan sepihak bisa mengganggu hubungan Indonesia-Jepang.
"Saya minta Kepala Bappenas untuk menjelaskan seperti apa akar persoalannya pembatalan kerja sama dengan pihak Jepang ini," ujar Gus Irawan kepada TeropongSenayan di komplek DPR/MPR Jakarta, Senin (26/1/2015). Dia mengingatkan betapapun Indonesia masih membutuhkan peran Jepang.
Namun, jika pemutusan itu karena memiliki alasan kuat tidak terlalu ada bermasalah. Apalagi jika memang Indonesia dirugikan dengan kerja sama ini. Maka sudah sepantasnya kerjasama atau komitmen seperti ini dibatalkan atau dihentikan. Atau setidaknya dilakukan evaluasi guna dipertimbangkan untung ruginya.
"Prinsip kerja sama itu, harus sama kedudukannya dan saling menguntungkan," kata Gus Irawan yang juga politisi Gerindra ini.
Dia mengungkapkan saat ini pemerintah Jokowi-JK memang memiliki ambisa besar menambah pembangkit listrik. Pembangunan sebesar 35 ribu MW yang ditargetkan Jokowi-JK dinilai Gus Irawan sebagai pekerjaan besar. Padahal pemerintaha sebelumnya untuk mewujudkan program 10 ribu MW saja terseok-seok.
"Oleh karena itu, semestinya pemerintah membangun kerja sama dengan semua pihak, itu butuh suasana kondusif, sehingga mengundang minat investor. Tentunya kalau sudah ada kerjasama setidaknya harus bisa di pertahankan dan ditingkatkan kita tidak boleh menceridai kerjasama. Karena tujuan kerja sama untuk saling menguntungkan," katanya.(ris)