Berita
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Jumat, 13 Jan 2017 - 21:38:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Anies Pertanyakan Kontrak Politik Petahana yang Tak Ditunaikan ‎

35anies.jpg
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Calon Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan, memastikan tidak akan menggusur warga dan asal merelokasi ke rumah susun (rusun) dalam menata Jakarta, termasuk mengatasi banjir.

"Kita lakukan urban renewal, peremajaan dan penataan ulang, bukan mengosongkan (menggusur, red). Apalagi, tanpa melihat prosedur," ujar Anies merujuk pada kekalahan Pemda DKI di PTUN, saat debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Anies juga menyinggung kontrak politik Gubernur DKI sebelumnya (petahana), yang saat itu berjanji tidak akan me‎lakukan penggusuran. Tetapi akan membangun kampung deret.

"Saya kemarin datang mengikuti syukuran Bukit Duri atas kemenangan di PTUN. Saat itu, kami juga ditunjukkan kontrak politik yang belum ditunaikan. Saya bilang ke mereka, (jika terpilih) saya akan tunaikan kontrak itu," tegas Anies.

Sistem tersebut, sambung mantan mendikbud ini, bisa dilakukan di kota dan negara lain dan berjalan sukses. "Maka, di Jakarta bisa juga kita laksanakan," tegas Anies.‎

Saat menjalankan urban renewal, kandidat nomor 3 tersebut juga memastikan tetap mengedepankan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami akan bermusyarah dengan perhatikan haknya (warga), kesejahteraannya)," ucap Anies. "Kita tidak hanya perhatikan nasib yang dipindah. Tapi, (juga) anak-anaknya, pendidikan, kesehatan," sambungnya.

Kebijakan itu dikedepankan Anies dibanding pola-pola petahana, karena berdampak buruk terhadap masa depan warga yang tergusur. Terlebih, banyak warga yang tinggal di bantaran kali bukan baru 5-10 tahun menempati lokasi tersebut.‎ (plt)

tag: #debat-publik  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement