JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai pengusaha yang berasal dari aliran nasib, yaitu yang ditekuni dari nol, Bahlil Lahadalia mengajak kalangan generasi muda, terutama mahasiswa agar tak takut gagal saat hendak mencoba menjadi pengusaha. Sebab, kata dia, gagal bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru menjadi pemicu untuk meraih peluang lagi.
"Saya yang berangkat dari nol, sudah merasakan pahitnya gagal, tapi itu justru menjadi cambuk dan introspeksi bagaimana caranya agar tidak gagal," tutur Bahlil, calon ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (caketum HIpmi) periode 2015-2018. Dan dengan bergabung di Hipmi, tingkat kegagalan menjadi minimal.
Buktinya, saat ditanya tingkat keberhasilan anggota Hipmi meniti karier bisnisnya, Bahlil tegas menjawab sangat besar. "Lebih banyak yang berhasil dari yang gagal," tutur pengusaha yang berkantor di Gedung Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan ini.
Mengapa? Menurut putra pasangan Lahadalia dan Nurjani ini, karena Hipmi mengembangkan pola jaringan. Dengan demikian, antar-anggota dapat saling bersinergi bantu-membantu usahanya. "Itu sebabnya, rata-rata lebih banyak yang sukses dari pada yang tak sukses," ujar Bahlil saat menerima TeropongSenayan di kantornya, belum lama ini.
Dia pun buka kartu, mereka yang gagal dan terus gagal, karena tak mau kerja keras, alias malas. Malas itu, tutur bos Grup Rifa Capital, memang pangkal kegagalan dan tidak sukses. Itu sebabnya, pengurus Hipmi dari tingkat pusat hingga daerah, bertekad menggalang kaum muda khususnya mahasiswa agar mau menjadi pengusaha, bukan menjadi pegawai negeri atau karyawan perusahaan orang.
"Saatnya dari muda kita harus berjiwa bos," ujar mantan ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Provinsi Papua ini.(b)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #jadi pengusaha jagal