JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi meminta semua pihak mewaspadai dampak teror bom di Kampung Melayu. Pasalnya, tindakan itu diduga guna menciptakan kepanikan di lingkungan masyarakat.
"Aparat perlu mengantisipasi adanya proxy warkawasan, dimana saat yang sama Filipina juga terjadi konflik komunal domestik," kata Bobby saat dihubungi, Minggu (28/5/2017).
Dia menilai, ledakan bom Kampung Melayu harus dicermati secara cepat oleh aparat penegak hukum, jangan sampai "proxy war" tiba-tiba terjadi di Indonesia.
Rakyat Indonesia, menurut Bobby, sudah sangat bijak karena rekonsiliasi pasca Pilkada DKI yang rawan konflik SARA, berkat kedewasaan para tokoh dan elemen masyarakat.
"Dapat dilihat bahwa provokasi-provokasi berhasil dihindari sehingga suasana tetap kondusif," ujarnya.
Menurut politikus Partai Golkar itu, ledakan bom di terminal bus bukan di sentra pemerintahan sehingga ditujukan untuk menciptakan kepanikan di tengah masyarakat luas.(yn)