Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 12 Jun 2017 - 20:59:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Abdul Muti: Pemikiran Islam Bung Karno Lebih-Lebih dari Muhammadiyah

16abdul-muti-muhammadiyah.jpg
Abdul Muti (kanan) dalam diskusi bertajuk "Ngaji Bareng Bung Karno di Megawati Institute, Jakarta, Senin (12/6/2017) (Sumber foto : Syamsul Bachtiar/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekertaris Umum PP Muhamadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan, Presiden Soekarno merupakan sosok yang sangat anti-kejumudan atau mandek dalam berfikir.

"Bagi Soekarno Islam sebagai agama telah selesai, tapi pemahaman kepada Islam belum selesai. Dan yang dimaksud Soekarno adalah bagaimana pemahaman kita kepada agama itu harus 'direfresh'," kata dia dalam diskusi bertema 'Ngaji Bareng Bung Karno' di Megawati Institute, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Bagi Soekarno, lanjut Abdul Mu'ti, pemikiran Islam yang maju adalah bagaimana kecintaan terhadap agama Islam yang diyakininya. Presiden RI pertama itu tidak memiliki teori yang kaitannya dengan agama Islam. Tapi, tanpa diduga dia pernah memunculkan teori itu kepada anak angkatnya, Ratna Djuami

"Ketika panci milik Ratna dijilat anjing, Soekarno bilang cuci dengan sabun. Namun, Ratna mengatakan bahwa jaman nabi gunakan tanah," cerita Abdul Mu'ti.

"Tapi Soekarno kembali katakan saat jaman nabi tidak ada sabun dan akhirnya Ratna mencuci itu dengan sabun. Yang dimana dalil itu diakui oleh peneliti dari Mesir pada tahun 2012," sambung dia.

Dengan demikian, kata dia, modal spiritual tidak boleh terpaku pada pemahaman lama merasa bahwa soal agama itu sudah selesai.

"Sebab, sekali pun Bung Karno katakan Islam sudah selesai. Tapi cara kita memahami agama harus diteruskan. Makanya Bung Karno itu lebih-lebih dari Muhamadiyah," pungkas dia.(yn)

tag: #muhammadiyah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement