JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beredar pesan berantai Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh anggota Fraksi Demokrat untuk menolak politik uang, jelang pengambilan keputusan Undang-Undang Pemilu.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan, pihaknya tidak pernah menerima pesan berantai dari SBY. Justru, ia kaget ketika para wartawan menanyakan hal tersebut.
"Kita pengen tau siapa yang berbicara ada ini (pesan berantai), itu siapa (saya baru tahu)," kata Dede di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
"Tapi kita harus hati-hati berjaga-jaga. Karena kita tau, ini kan ada kepentingan ketika pemilu. Yang punya kepentingan pasti mempertahankan kekuatan. Tapi saya tegaskan, bila beredar uang pelicin, itu proses yang salah," tambahnya.
Ketua Komisi IX DPR ini menegaskan, pihaknya tetap memilih opsi paket B dalam pembahasan RUU Pemilu. Dimana, dalam paket tersebut menyatakan Presidential Threshold nol persen.
"Kita prinsipnya tetap nol persen," ucapnya.
Lebih jauh, Dede mengaku siap bila dalam pembahasan RUU Pemilu nanti memakai cara voting. Bila pun itu cara akhir, maka pihaknya meminta voting secara tertutup.
"Kita siap voting. Tapi kita minta tertutup," imbuhnya.
Berikut pesan berantai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diterima oleh awak media, jelang pengambilan keputusan soal UU Pemilu.
Dari. : Ketum PD
Kepada : PLT Ketum, Sekjen PD, Ketua Fraksi PD
1. Intinya waspadai kemungkinan terjadinya money politics. Sampaikan kepada seluruh anggota fraksi PD jangan tergiur dengan iming-iming uang berapapun jumlahnya. Uang suap seperti itu haram, merupakan kejahatan dan merusak demokrasi.
2. Marilah kita teguh pada sikap dan pendirian PD yang tepat, logis dan benar. Semua ini demi kemenangan Demokrasi dan kepentingan rakyat Indonesia.
3. Lanjutkan perjuangan, Tuhan bersama kita.(icl)