Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 05 Mar 2015 - 22:04:18 WIB
Bagikan Berita ini :
Terpidana Mati Kasus Narkoba

Tantowi Minta Jokowi Menolak Barter yang Ditawarkan Australia

936a4ef16f45f56b320363d089c79450e1e249bbbf.jpg
Tantowi Yahya, Politisi Partai Golkar (Sumber foto : Indra Kesuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden Jokowi diminta menolak keinginan Australia membarter narapidana narkoba. Menurut anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya, jika diladeni akan menjadi contoh yang tidak baik bagi Indonesia.

"Presiden Joko Widodo harus menolak itu, karena akan menjadi preseden buruk. Negara lain akan mencoba dengan pola yang sama. Jadi kedepannya akan menjadi barter-barter begini," kata Tantowi di komplek parlemen, Senayan, Kamis (05/03/2015).

Tantowi mengatakan hal itu menanggapi keinginan rencana Menlu Australia Julie Bishop yang menawarkan merepatriasi tiga warga Indonesia terpidana kasus narkoba di Australia demi membatalkan pelaksanaan eksekusi terpidana mati Bali Nine.

Menurut politisi Golkar ini, jika Presiden menerima tawaran seperti ini, maka kedaulatan hukum Indonesia akan ternoda. Ujungnya upaya memberantas masuknya narkoba ke Indonesia menjadi isapan jempol belakang alias omong kosong.

"(Jika diterima-red) Ini membuat ketidakpercayaan negara lain bahwa di negara kita bahwa hukum kita bisa dinegosiasi," katanya. Menurut Tantowi tawaran Australia itu bukan ide yang baik sehingga Presiden harus menolak demi kedaulatan hukum di Indonesia.

Tantowi mengingatkan permasalah narkoba di Indonesia sudah akut. Bahkan pemerintah sudah menetapkan kondisi darurat narkoba. Pasalnya, saat ini setiap hari ada lima jiwa melayang dan 5 lima jiwa yang sudah terkena narkoba.(ris)

tag: #tantowi  #jullie bishop  #narkoba  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement