Berita
Oleh Agus Eko Cahyono pada hari Minggu, 08 Mar 2015 - 12:58:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Eks Mentan Sebut Impor Sapi Bisa Jadi Penekan Australia

91Suswono (agus eko).jpg
Suswono (kiri) (Sumber foto : Agus Eko Cahyono/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pemerintah bisa menjadikan impor sapi asal Australia sebagai alat bargaining politik terkait permintaan Negeri Kangguru yang keukeuh meminta Pemerintah Indonesia membatalkan eksekusi mati dua 'Bali Nine'.

"Sebenarnya bisa dimainkan impor sapi ini, jadi penekan. Tinggal bagaimana pemerintah ini, mau atau tidak," kata mantan Menteri Pertanian Suswono kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Suswono menambahkan, ketergantungan Australia pada Indonesia sangat besar. Justru ini waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuktikan janji swasembada pangan.

"Indonesia tidak akan rugi jika menghentikan impor sapi dari Australia, karena masih ada sumber daging yang lain," terangnya.

Namun demikian, kata dia, pemerintah harus mendorong swasembada daging secepat mungkin. "Untuk swasembada daging, maka pengusaha sapi perlu diberi fasilitas, misalnya bibit sapi," ungkapnya lagi.

Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott mendesak pemerintah Indonesia untuk membatalkan eksekusi mati kedua warganya, Myuran Sukumaran (33) dan Andrew Chan (31). Kedua terpidana mati itu termasuk di antara mereka yang dijuluki Bali Nine, yang ditangkap di Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali pada tahun 2005 karena mencoba menyelundupkan 8 kilogram heroin.

Bahkan, Pemerintah Australia menawarkan barter antara tiga terpidana seumur hidup asal Indonesia dengan dua Bali Nine tersebut.(yn)

tag: #Bali Nine  #Australia  #Hukuman Mati  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement