JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Terpuruknya rupiah hingga mencapai level Rp13.000/dolar menandakan tata kelola negara ini tak karuan. Oleh karena itu perlu ada keseriusan terutama kebijakan moneter. "Sudah saatnya, Jokowi menunjukkan kemampuannya mengelola negara dan pemerintahan," kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS Ekky Awal Muharam kepada TeropongSenayan melalui layanan pendek (SMS) di Jakarta, tadi malam.
Menurut Ekky, persoalan ekonomi, sosial dan politik tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara blusukan dan pencitraan kepada rakyat.
Sebelumnya Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membantah pembiaran nilai tukar rupiah hingga terus melemah. Dalam sepekan terakhir BI terus melakukan intervensi agar nilai tukar rupiah tidak anjlok.
"Saya tegaskan tidak benar bahwa BI dikatakan sengaja melemahkan rupiah. BI tetap komitmen untuk bagaimana menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan fundamentalnya,” katanya
Dia mengklaim, jika dibandingkan dengan depresiasi mata uang negara-negara lain dan di kawasan, pelemahan rupiah relatif lebih rendah. “Rupiah sebenarnya menguat dibanding beberapa mata uang asing,” ucap Perry.
Pekan lalu nilai tukar mata uang Garuda melemah 0,34 % dibanding dolar AS, adapun Euro melemah 3,13 %, Yen 1,1 %. Nilai tukar mata uang Ringgit Malaysia melemah 1,14 % pada pekan lalu, dollar AS melemah 1,06 %, dan Won Korea melemah 0,9 %. (b)