JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto keberatan atas alokasi dana untuk partai politik (parpol) Rp 1 triliun. Selain terlalu besar, manajemen semua parpol masih acakadut.
"Perludem sepakat, tetapi kenaikannya kalau Rp 1 triliun itu sangat drastis. Bayangkan dari Rp 9 miliar (2009) lalu Rp 13 miliar (2014) naik menjadi Rp 1 triliun," kata Didik di Bakoel Kofie Jakarta, Kamis (12-3-2015).
Didik menambahkan dari 10 partai politik yang saat ini menguasai parlemen, tidak satupun diantaranya yang memiliki manejemen yang baik dalam mengelola keuangan. Parpol perlu membuktikan kemampuan mengelola uang dengan baik terlebih dulu.
"Infrastruktur partai tidak siap mengelola. Partai mengelola dana Rp 9 miliar saja selama ini belum becus harus di kejar-kejar Kemendagri supaya menyelesaikan laporannya," ungkap Didik.
Untuk itulah Didik menawarkan ide, sebaiknya kenaikan dana bantuan partai politik dilakukan bertahap. Selanjutnya juga perlu ada aturan yang mengharuskan parpol melakukan evaluasi atas penggunaan uang bantuan yang diterimanya.
"Harusnya dinaikkan bertahap per tahun. Kalau gini enggak logis. Bisa masuk penjara semua karena infrastruktur partai belum siap," ujarnya. Pemerintah perlu melakukan evaluasi dengan baik sebelum mengucurkan dana parpol ini.(ris)