JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Indonesia Corruption Watch (ICW) menobatkan pembaca acara Talkshow "Mata Najwa" Najwa Shihab sebagai tokoh publik antikorupsi 2017. Najwa berhasil menyisihkan 44 nominator yang dipilih oleh dewan juri diantaranya mantan Pansel KPK Betty Alisjahbana dan Zainal Arifin Mochtar dari Pukat UGM.
Koordinator ICW Adnan Topan mengatakan, Najwa adalah sosok yang memiliki integritas untuk menyuarakan antikorupsi. Apalagi dia merupakan figur berpengaruh yang dapat mempengaruhi masyarakat.
"Kita tidak pernah dengar hal aneh seputar kehidupan mbak Nana, baik sebagai individu atau public figur," kata Adnan.
Adnan berharap penghargaan tersebut bisa memicu orang lain untuk memiliki semangat yang sama dalam pemberantasan korupsi.
Sementara itu, Betty menambahkan bahwa terpilihnya Najwa sebagai tokoh inspiratif melalui proses cukup panjang. Para juri melihat kiprah Najwa, baik di kehidupan nyata maupaun di media sosial.
Najwa dianggap mampu menjadi influencer di media sosial karena pengikutnya kini mencapai 8 juta. Selain Najwa, kandidat dalam penghargaan ini memiliki profesi aktivis, penulis buku, hingga pemain film.
"Diharapkan lewat penghargaan ini, masyarakat sadar siapapun dalam profesinya bisa aktif berperan dalam pemberantasn korupsi," kata Betty.
Menerima penghargaan tersebut, Najwa mengaku mulanya merasa terbebani. Ia menganggap sebenarnya banyak tokoh yang jauh lebih layak dinobatkan sebagai tokoh antikorupsi.
Najwa menganggap, profesi jurnalis dan korupsi merupakan hal yang sangat bertolak belakang.
Jurnalisme berdiri di atas integritas dan kejujuran. Sementara korupsi berdiri di atas kebohongan. Meski bukan aktivis, ia memiliki sikap tegas terkait pidana korupsi.
"Saya kerap dikritik, katanya terlalu menghakimi kalau menyinggung kasus mega korupsi. Ketika kasus begitu konyol, tindakannya sangat keterlaluan, rasanya sulit tidak menyuarakan lebih keras," kata Najwa (aim)