JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menegaskan, maraknya kasus penganiayaan terhadap pemuka agama tidak ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Budi menduga ada pihak yang sengaja mempolitisasi kasus tersebut sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Satu case dengan yang lainnya tidak ada keterkaitan, tapi memang ada pihak yang memelintir ini, kejadian kasus per kasus dipelintir dugaannya ingin membuat keresahan," kata Budi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Budi mengatakan, saat ini pihaknya dan Divisi Cyber Crime Polri sudah mengungkap beberapa pelaku yang mempolitisasi kasus penyerangan terhadap pemuka agama. Budi mengatakan, kelompok yang ingin memolitisasi penyerangan pemuka agama berasal dari dalam negeri.
"Ini kami sedang mengejar itu semua, kebanyakan dalam negeri dan hingga hari ini sudah sekitar tujuh tersangka kita amankan," terang dia.
Mantan Wakapolri membantah, BIN kecolongan atas sejumlah kasus penyerangan terhadap pemuka agama di beberapa daerah. Budi mengatakan, BIN sudah memprediksi akan ada berbagai bentuk kampanye hitam pada tahun politik ini.
"Ini kan tahun politik dan kita sudah mengingatkan bahwa kampanye hitam dalam bentuk penggunaan media sosial untuk dipolitisasi akan marak," jelasnya.
Sejauh ini sebanyak tujuh pelaku sudah diamankan dan aparat keamanan masih melakukan pengejaran pelaku lainnya di wilayah Sumatra Utara, Bogor, dan Jakarta.(yn)