JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Bappilu Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin meminta Yorrys Raweray untuk bersikap gentle menanggapi pernyataan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Kalau memang berani untuk melawan, Yorrys harusnya bersuara dan kalau tidak berani, maka Yorrys sebaiknya menghentikan segala tindakannya yang merusak Partai Golkar.
“Kalau memang gentle dan merasa paling jago, saya harap Yorrys menjawab tantangan Mas Tommy. Kalau tidak berani yah tidak usah terus berupaya seperti preman yang merusak dan mengganggu Partai Golkar demi kepentingan pribadi ataupun pihak-pihak yang diwakilinya. Ingat di atas langit ada langit, jangan sok merasa semua orang takut kepadanya,” ujar Ali Mochtar Ngabalin dalam rilis yang diterima, Minggu (5/4/2015).
Ngabalin juga minta Yorrys untuk tidak mencari-cari alasan belum membaca pernyataan Tommy.
"Kalau memang berani, yah kemukakan dong tantangan Mas Tommy. Jangan kemarin berlagak bak preman terbesar tapi menghindar ketika ditantang menjawab bahwa dirinya belum pernah membaca pernyataan Mas Tommy. Kalau tidak berani yah minta maaf lah, gentle kalau sudah berbuat salah dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ia mendukung langkah Tommy tersebut, Ngabalin mengatakan bahwa seluruh kader Partai Golkar termasuk Tommy memahami bahwa Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu kata dia, jika ada permasalahan harus diselesaikan secara hukum.
Menurutnya, tidak ada satu pun kader Partai Golkar dan rakyat Indonesia secara umum yang akan mendukung cara-cara preman seperti yang digunakan oleh Yorry dan kawan-kawannya. Dia pun berterima kasih pada Tommy yang telah membuka mata Yorrys untuk sadar.
“Sejak awal saya telah menyampaikan ahlan wasahlan wasyukran jazila kepada Mas Tommy. Wajar kalau Mas Tommy marah dan dongkol dengan orang-orang yang post power shyndrom yang panik karena tidak punya jabatan di dewan dan juga DPP. Siapapun pasti tidak suka dengan cara-cara kekerasan, premanisme, intimidasi, pemaksaan kehendak dalam mememenuhi kepentingan politik dengan penuh nafsu dan ambisi dengan menabrak norma-norma demokrasi dan hukum di tanah air,” tegasnya.
Dia pun mengingatkan Yorrys untuk segera mengosongkan kantor DPP Partai Golkar yang kini diduduki oleh kubu Agung Laksono, karena pasca putusan PTUN maka kepengurusan Partai Golkar kembali kepada hasil Munas Riau.
”Kami akan segera mengambil langkah pengosongan DPP Partai Golkar yang duduki kubu Agung Laksono. Kalau tidak, kami akan mengambil upaya paksa demi menegakan aturan dan hukum,” imbuhnya.
Terakhir, Ngabalin juga tidak lupa mengingatkan Agus Gumiwang Kartasasmita untuk mengingat kembali sejarah. Agus menurut Ngabalin masuk ke Partai Golkar karena faktor ayahnya Ginanjar Kartasasmita. Sementara Ginanjar adalah kader Partai Golkar yang dididik oleh Soeharto, pendiri Partai Golkar yang juga ayah dari Tommy Soeharto.
”Tentu Mas Tommy tidak akan terima siapa pun yang berupaya merusak partai yang didirikan oleh Ayahnya, termasuk jika itu adalah anak dari seorang Ginanjar yang merupakan kader yang dididik almarhum ayahnya, Soeharto,” tandasnya.
Seperti diketahui Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menegur keras politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai terkait peristiwa pencongkelan pintu ruang Sekretariat Fraksi Partai Golkar DPR, Senin 30 Maret 2015. Teguran itu disampaikan Tommy melalui akun Twitter-nya. Tommy meminta Yorrys agar tidak bertindak semena-mena.
”Anda sopan saya segan, Anda arogan saya makan,” ujar Tommy beberapa waktu lalu. (iy)