Opini
Oleh Taryono Aji pada hari Senin, 06 Apr 2015 - 13:14:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Surat Tanggapan Atas Tulisan Sdr. Akbar Faisal

40DSC_0446.JPG
Akbar Faisal (Sumber foto : IndraKusuma/TeropongSenayan)

Yth. Sdr Akbar Faisal Anggota DPR RI Partai Nasdem

Salam sejahtera! Membaca tulisan anda yang "akhirnya terbuka" untuk publik kepada Sdr. Yanuar Nugroho mengusik hati saya, sebagai salah satu rakyat Indonesia untuk memberikan tanggapan meskipun surat itu bukan ditujukan untuk saya.

Pertama, saya sungguh berterima kasih kepada anda, dimana telah sudi membongkar borok-borok di lingkungan anda sendiri pada saat Pilpres dulu. apa yang anda paparkan sungguh membelalakkan mata seluruh rakyat Indonesia (setidaknya saya), khususnya mengenai proposal "sedot data KPU" yang luar biasa itu. secara tidak langsung, anda telah membuktikan bahwa kecurangan Pilpres itu nyata adanya dan sangat terencana.

Tulisan anda seolah kritis, namun dengan bahasa yang menurut saya penuh emosi jiwa menggugat atas peran tiap-tiap individu tim pemenangan Jokowi-JK. Semua merasa punya andil besar dan berjasa dalam Pilpres kemarin. Sungguh, ini juga sebuah bukti nyata pepatah bahwa memang sejatinya tak ada makan siang yang gratis! Semua berlomba mendekat ke istana. Saya meyakini uneg-uneg anda ini muncul menyambung puisi anda yang begitu mendayu penuh iba menjelang pengumuman kabinet dulu: "Kita berjalan bagai kereta yg bersisian melintas pekatnya malam; bagaimana mungkin kita tiba diujung jalan yang sama; rel yg terlintas dingin membeku; kudoakan engkau tiba lebih dahulu, kekasih; mungkin bisa kutemukan sisa kembang api pesta penyambutanmu" (19/10/2014).

Dan kini, ternyata sisa kembang api pesta penyambutan pun tak pernah anda temukan. Jadi, jangan pernah mengira ucapan terima kasih di atas adalah bentuk salut saya pada anda. Bukan, bung! karena bagi saya, surat ini hanya membuktikan bahwa kalian semua hanyalah para pecundang pengejar jabatan. Jika boleh diibaratkan, layaknya serigala-serigala lapar yang bersatu saat berburu mangsa, tapi kemudian saling sikut dan saling sikat ketika menikmati hasil buruan.

Bagi saya, ini hanya soal siapa yang duluan mendapat porsi lebih besar, itu saja. Malu lah pada slogan yang kalian buat sendiri bahwa memang tidak akan rebutan jabatan. Menggugat mantan teman seperjuangan adalah boleh-boleh saja. Silahkan kalian tabuh genderang perang dan ribut sendiri. Jika perlu gunakan semua media sosial, biar kami menjadi penonton yang akan makin tahu adanya kecurangan kalian waktu Pilpres dulu.

Sdr. Akbar Faisal, saya ingin bertanya kepada anda, ada apa dengan Prabowo? Kenapa pula anda membawa-bawa namanya padahal kini beliau entah bertapa di belantara mana? Kenapa pula sebutan "prahara"; sebuah singkatan sinisme kalian dulu itu masih saja anda cantumkan dalam suratmu? Apakah anda memang masih kekurangan musuh? Di satu sisi anda mengecam kubu Luhut Binsar Panjaitan yang menurut anda tak mau berbagi kekuasaan, tapi sekaligus anda menabuh genderang perang pada kubu Prabowo yang tidak ada sangkut pautnya dalam masalah perebutan kekuasaan kalian!.

Menulis surat terbuka kepada mantan teman seperjuangan saja anda begitu manipulatif dan jauh dari kata jujur. sejak kapan rakyat pemilih Jokowi-JK melonjak jadi 63%? Kenapa anda menjadi begitu pongah berhalusinasi terlalu jauh, bung? Padahal presidenmu itu, melalui tim yang anda banggakan dan yang anda katakan dalam surat anda, hanya mampu SEDOT DATA KPU tipis, yaitu 53,15 persen saja.

Terakhir, dalam surat tanggapan ini, saya tidak berharap tanggapan balik dari anda. Bukan itu! Saya hanya ingin anda merenung, bahwa negeri ini butuh perbaikan sesegera mungkin. Bahwa rakyat ini butuh kepastian hukum dan kesejahteraan untuk dapat hidup lebih bermartabat lagi. Bukan tontonan-tontonan yang justeru dapat membangkitkan kemarahan seluruh rakyat Indonesia! Demikian dan terima kasih.(yn)

(Taryono Aji, Senin 6 April 2015)


TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #akbar faisal  #surat terbuka  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Runtuhnya Mitos Kependekaran Politik Jokowi

Oleh Oleh: Saiful Huda Ems (Advokat, Jurnalis dan Aktivis 1998)
pada hari Jumat, 22 Nov 2024
Ternyata lebih cepat dari yang banyak orang perkirakan, bahwa kependekaran semu politik Jokowi akan tamat  riwayatnya di akhir Tahun 2024 ini. Jokowi yang sebelumnya seperti Pendekar Politik ...
Opini

Selamat Datang di Negeri Para Bandit

Banyak kebijakan ekonomi dan sosial Jokowi selama menjabat Presiden sangat lalim, sangat jahat, sangat kejam, khususnya terhadap kelompok masyarakat berpendapat menengah bawah.  Kejahatan ...