Opini
Oleh Haris Mothy (Aktivis Petisi 28) pada hari Minggu, 09 Agu 2015 - 22:47:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Surat Terbuka Kepada PYM Presiden Jokowi

41medium_93Haris Rusly-indra.jpg
Haris Rusly, Aktivis Petisi 28 (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

Paduka Yang Mulia (PYM) Presiden Jokowi,

Mohon yang mulia pahami, hampir seluruh peradaban bangsa bangsa di dunia ini roboh justru di saat mereka sedang mencapai puncak-puncaknya pembangunan. Baik membangun infrastruktur fisik (teknologi, jalan, pelabuhan dan gedung) maupun ilmu dan teknologi serta angkatan perang yang sangat kuat dan tangguh.

Kenapa peradaban sebuah bangsa runtuh di saat mereka sedang di puncak-puncaknya pembangunan fisik?

PYM Presiden Jokowi,

Perlu paduka ketahui peradaban sebuah bangsa runtuh karena jiwanya keropos, rohaninya kering rontok dan mentalnya hancur. Moral dan nilai-nilai bangsa yang rusak akan mengakibatkan tak ada lagi haluan bersama yang dicapai bangsa tersebut.

Yang tersisa di dalam bangsa tersebut hanyalah perjuangan memenangkan kepentingan individu dan kelompoknya. Akhirnya dapat dengan mudah diadu domba oleh bangsa asing yang berkepentingan dengan bangsa tersebut. Kemudian pecah dan runtuhlah bangsa tersebut.

PYM Presiden Jokowi,

Mengapa paduka hanya sibuk memprioritaskan pembangunan fisik, infrastruktur jalan tol, waduk, pelabuhan, dsbnya. Atau sibuk masuk ke dalam terowongan serta got-got. Mengapa melupakan penataan ulang sistem negara untuk membangun kembali jiwa, rohani, mental, moral dan nilai-nilai?

Jika paduka hanya sibuk terhadap pembangunan fisik dan melupakan penataan ulang sistem ketatanegaraan dan nilai-nilai maka kelak pembangunan fisik tersebut setelah diresmikan, justru akan dioperasikan dan dinikmati oleh negara hasil pecahan NKRI.

PYM Presiden Jokowi,

Pembangunan itu harus selaras, antara pembangunan jiwa dan raga, jasmani dan rohani, lahir dan batin dengan pembangunan fisik. Pembangunan juga harus selaras antara fisik dengan psikhis.

Untuk itulah kami menunggu konsep PYM Presiden Jokowi mengatasi hancurnya nilai nilai dan tatanan bernegara yang berlangsung sepanjang era reformasi.

Kami adalah warga negara pembayar pajak yang berhak untuk mengatahui ke arah mana negara ini berjalan. Kami ingin tahu ke arah mana negara ini dibawa.

Mohon pencerahan Paduka Yang Mulia Presiden Jokowi.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #jokowi  #surat terbuka  #haris  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Tanggapan atas Diplomasi Sayur Lodeh Bung Dasco

Oleh Dr. Agung Sudjatmiko, Ketua Harian Dekopin RI dan eks ketua Koperasi Pemuda Indonesia
pada hari Selasa, 08 Apr 2025
Solo, 8 April 2025 Menarik menyimak tulusan Bung Syahganda tentang "diplomasi sayur lodeh" diatas. Indonesia butuh pemimpin negarawan yang berintegritas, komit, bersih dan jujur serta ...
Opini

Prabowo Menjawab Tujuh Isu Strategis: Transparansi, Reformasi, dan Tantangan Kemandirian

Presiden Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis kawakan untuk berdialog secara terbuka di perpustakaan pribadinya. Dalam sesi selama hampir empat jam, Prabowo menjawab langsung tujuh pertanyaan ...