JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo menginginkan agar sejumlah standar yang ada di KPK dapat diterapkan di Badan Narkotika Nasional (BNN) oleh Kepala BNN yang baru Heru Winarko.
"Ya kita ingin agar BNN ini nantinya memiliki standar-standar yang baik seperti yang mungkin Pak Heru sudah lakukan di KPK. Ada standar-standar yang dibawa dari KPK ke BNN," kata Presiden di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Presiden pada hari ini melantik Irjen Pol Heru Winarko sebagai Kepala BNN menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang memasuki masa pensiun. Heru sebelumnya adalah Deputi Penindakan KPK sejak 15 Oktober 2016.
"Baik standar mengenai governance, standar tata kelola organisasi dan yang paling penting sisi integritas karena di situ peredaran narkobanya, duitnya gede sekali, omsetnya gede sekali. Gampang menggoda orang untuk berbuat tidak baik," tambah Presiden.
Presiden mengakui bahwa Heru akan mengalami banyak tantangan dalam memimpin BNN apalagi menyusul banyaknya kapal berbendera asing yang membawa barang ilegal tersebut ke perairan Indonesia.
"Yang jelas semakin sedikit barang-barang yang masuk, narkoba yang masuk, akan semakin baik. Kemudian juga bisa menurunkan sebanyak-banyaknya pengguna narkoba. Artinya juga dari sisi rehabilitasi, tetapi juga dari sisi pencegahan agar barang tidak masuk juga baik," ungkap Presiden.
Sedangkan Budi Waseso (Buwas) sebelum pelantikan mengaku bahwa Heru sudah menjadi orang terbaik yang dipilih oleh Presiden. Sebelumnya beredar nama Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari dan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Ari Dono digadang-gadang sebagai calon Kepala BNN.
"Pilihan terbaik yang sudah dipilih oleh Pak Presiden pasti pengganti saya akan lebih baik dari saya, dan ini memang pasti ya harapan kita karena menghadapi narkotika itu memang harus orang-orang memang memiliki integritas dan mental yang bagus, profesional, nah itu harus," kata Buwas.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan seusai pelantikan mengatakan bahwa salah satu budaya di KPK yang bisa diterapkan di BNN adalah slogan KPK "Berani Jujur Hebat".
"Kalau salah adalah salah, kalau benar adalah benar. Kemudian transparansi, salah satu pencegahan utama dalam pencegahan korupsi tidak akan mungkn korupsi kita hilangkan tanpa ada transparansi lalu harus religius, banyak sekali, ada 10 mungkin tidak usah saya terangkan di sini," kata Basaria. (plt/ant)