SUMENEP (TEROPONGSENAYAN) - Sejumlah elemen mahasiswa di Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan aksi "Turunkan Rezim Dzolim Jokowi-JK". Mereka mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pejuang Sumekar (AMPS) yang melibatkan organisasi kemahasiswaan ekstra dan intra kampus diantaranya PMII Sumenep, BEM Unija, dan Front Aksi Mahasiswa Sumenep.
Ratusan mahasiswa memulai aksinya dari area Taman Bunga Sumekar, Sumenep berjalan kaki dan berhenti di depan Gedung DPRD Sumenep.
Kordinator lapangan (Korlap) aksi, Ahmad Zainullah mengatakan hadirnya pemerintahan baru Jokowi-JK memberikan sejarah pahit bagi rakyat Indonesia saat ini. Serangkaian kebijakan yang tak sesuai dengan janji-janji yang disampaikan pada saat kampanye justru menambah persoalan dan memperburuk situasi nasional yang membuat rakyat menjerit.
"Kejahatan di mana-mana, harga bahan pokok melambung tinggi, rupiah melemah, listrik naik, BBM naik penjahat narkoba masih dilindungi. Dengan kebijakan yang menyakitkan itulah yang membuktikan bahwa Jokowi telah memperkokoh tatanan kapitalis di negara kita, Jokowi telah melindungi asing dengan kebijakannya yang memihak kepada asing," ujar Zainullah dalam orasinya.
Di akhir aksinya, Zainullah membacakan tuntutan bagi pemerintah. "Kembalikan hak rakyat, turunkan harga BBM, stop impor garam dan berdayakan masyarakat petani garam, tegakkan supremasi hukum, kembalikan UUD 45 dan pertahanan kedaulatan NKRI, segara revisi UU Energi/migas no 30 tahun 2007 dan stabilkan prekonomian Indonesia," sebutnya.
Jika tuntutannya tak dipedulikan mereka mengancam akan mengkonsolidasikan gerakan mahasiswa dalam skala yang lebih besar di Madura. (ss)