JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Rencana Menteri Rini Soemarno yang ingin menjual saham dua anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fraksi Partai PKS Muhammad Nasir Djamil sebut ini bukan kabinet kerja tapi kabinet jual-jual.
"Ya di satu sisi orang akan berpikir bahwa ini kan cara cepat dan praktis dan kemudian nanti kita dinilai tidak bekerja, kalau kita menjual lalu menambal yang bolong, nanti orang bilang apa benar ini kabinet kerja, judulnya kan kabinet kerja tapi kerjaannya jual-jual untuk menambal-nambal," kata Nasir pada TeropongSenayan di komplek parlemen, Senayan, Kamis (9/4/2015).
Anggota Komisi III ini mengatakan apapun argumentasinya Rini ingin menjual saham anak perusahaan BUMN itu tidak benar, baik itu sudah sesuai peraturan perundang-undangan, namun pada akhirnya orang akan bertanya, kok kabinet kerja seperti ini.
"Kalau kabinet kerja kenapa pendapatan pajak kita seret tidak seperti yang kita harapkan. Apapun alasannya langkah Rini ini salah," ungkapnya.
Lebih jauh Nasir mengatakan masuknya Refly Harun sebagai komisaris utama Jasa Marga seharusnya bisa menahan langkah Rini ini.
"Seharusnya komisaris utama bisa mengeluarkan suara lantang berusaha untuk tidak dijual, jangan hanya tampil di TV saja. Apapun alasannya dia harus menolak itu," imbuhnya.
Sebagai diketahui Menteri Rini Soemarno berencana akan melempar sebagian saham PT Antam dan PT Jasa Marga ke publik. (al)