JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tindakan represif aparat terhadap aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat unjuk rasa Refleksi 20 Tahun Reformasi di depan Istana Negara, Senin (21/5/2018), disorot Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet panggilan akrabnya,meminta Komisi III DPR yang membidangi hukum dan keamanan untuk menyelidiki insiden ini.
Dia tidak ingin, di alam demokrasi saat ini masih ada tindakan represif aparat kepada masyarakat, yang sedang menyampaikan aspirasi.
“Kami sudah meminta Komisi III untuk mengingatkan seluruh aparat keamanan untuk tidak represif demi kondusivitas politik saat ini,” kataBamsoet ditemui di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa, (22/5/2018).
Bamsoet yang juga mantan aktivis HMI ini meminta, aparat kepolisian untuk menghentikan tindakan-tindakan represif kepada pengunjuk rasa.
“Saya minta polisi jangan represif kepada pendemo dan pengunjuk rasa yang menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
Apalagi, Bamsoet menilai, di tahun politik ini tindakan polisi bisa membuat suasan semakin panas. Kendati tugasnya untuk mengamankan istana, namun persepsi di masyarakat bisa berbeda.
Aktivis HMI sebelumnya terlibat bentrok dengan aparat kepolisiandi depan istana pada Senin (21/5/2018).
Terekam dalam video penganiayaan anggota polisi kepada pendemo HMI itu menyebar di jagad media sosial.Akibatnya, beberapa kader HMI mengalami luka-luka dan dibawa ke RS Tarakan. (Alf)