BERAU (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (MPR RI) Mahyudin tak mempersoalkan rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan mengimpor beras 500 ribu ton.
"Kalau kita kekurangan stok, dan tujuannya untuk menstabilkan harga beras di dalam negeri, saya kira tidak ada masalah," kata Mahyudin, di Berau, Kalimantan Timur, Selasa (22/5/2018) malam.
Politisi Golkar itu juga menuturkan, bahwa kurang tidaknya stok beras yang tau itu pemerintah. Bahkan, lanjut dia, yang tau perhitungan soal inflasi tidaknya juga pemerintah.
"Pemerintah yang punya hitungannya. Apa memang kita dalam rangka ramadhan ini kekurangan stok beras atau tidak. Pemerintah juga tahu hitungan soal inflasi, kalau tidak impor inflasinya seperti apa," ujarnya.
Mahyudin melihat kontroversi tersebut dari dua sisi. Salah satunya kekhawatirannya terhadap ekonomi petani lokal.
"Saya kira ini kan ada dua sisi. Kalau beras ini kita impor dikhawatirkan menjatuhkan harga gabah petani. Tapi kalau gak impor dikhawatirkan merugikan konsumen yang kalau harga berasnya naik," pungkasnya.(yn)